Sabtu, 06 Desember 2014

Rindu Wajah Senja

Cinta...hendak kemana kau buatku berkelana ?
Mengarungi jejak langkah kaki tanpa petuah asa
Berjalan berteman nestapa, lara, dan duka ..


Cinta…rembulan menertawakan pelannya langkahku melangkah
Mengikuti tiap jengkal cahaya yang tertangkap panca indera
Terseok-seok penuh derita tersebab aral melintang di medan juang
Mengejar senja esok di pelupuk mata mengharap hadirmu belahan jiwa
Ku genggam apik naluri rindu demi janji yang membungkam ragaku
Terus..dan terus..menapaki jalan berliku..
Berselimut senyum kaku rembulan padaku dan lautan semangat karenamu ‘jiwaku’


Cinta…di ujung batas kota ini,pernah tertoreh tinta berukir nama kita berdua
Melingkar sebuah cincin mungil di jari manis  adinda
Kini sebongkah harapan mengantarku pada tempat yang sama
Senja yang sama,yang pernah menjadi saksi butanya dua insan memadu asmara..
Senja..di belantara mana kau sembunyikan raga yang begitu ku damba ?
Mungkinkah senja telah merubah wajahnya hingga tak kau jumpai dinda di batas kota ?


Cinta… perjalanan telah begitu panjang dinda lewati
Di tepian rasa kecewa bercampur gundah melanda
Bukankah masih sempat dinda sisipkan kesetiaan sampai detik dimana raga terasa hampa ?
Bukankah bayangmu masih menjadi satu-satunya lentera tatkala putus asa begitu menggoda?
Mantera apa yang mampu sekuat cinta ?
Derita mana yang tak tertindas olehnya ?


Senja…
Kini kau adalah saksi bisu kesetiaanku
Saat janji mendorong hati terus berharap meski semu
Saat rindu menjadi akar tatkala raga hampir tumbang
Saat cinta adalah lentera kala langkahku gulita
Entah belahan dunia mana yang masih sanggup percayainya
Yang ku tahu,senyummu tetaplah sama ..
Hingga waktu telah menjadi pemisah dua sejoli dalam sangkarnya
Dan hanya kau lah ‘senja’ yang mampu bercerita tentang setiaku padanya
Tentang kesetiaan menanti menatap wajah senja,di batas kota yang sama ..
Bersamamu…Belahan Jiwa…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar