Hidup bukanlah rutinitas tanpa henti. Ada saat dimana jeda waktu sangat
berharga dalam merenungi langkah-langkah yang telah ditapaki. Jika apa yang
kita kerjakan saat ini adalah perjuangan mencapai kesuksesan, maka apa
sesungguhnya yang di cari ? Apa puncak dari semua yang ingin kita gapai dalam
proses kehidupaan ini? Bukankah kita semua hanya berharap kebahagiaan adalah
tujuan ? Lalu dimana ia berada? Harus dimana kita mencarinya? Ah sungguh betapa
banyak pertanyaan akan muncul dan mulai terjabarkan jika kita bicara tentang
tujuan hidup ini.
Pada dasarnya toh hidup adalah
sebuah proses. Dimana apa yang kita jalani adalah bentuk usaha kita mencapai
taraf hidup yang lebih baik. Setelah Allah menetapkan kita sebagai khalifah di
bumi-NYA, maka sejak itulah proses kehidupan yang pelik berlangsung.
Masing-masing kita melewati hidup dengan caranya masing-masing. Tapi,
sesungguhnya tujuan kita pasti sama, mendapatkan kebahagiaan dan menjadi yang
terbaik dalam menjalani kehidupan kita masing-masing. Maka terlalu sulit untuk
melepaskan diri dari tanggungjawb berat yang harus kita jalani sebagai khalifah
(pemimpin) di bumi ini. Kita selalu dituntut untuk menjadi teladan bagi makhluk
lain yang tidak lebih sempurna penciptaanya dari kita. Semua itu akan kita
jalani dengan proses. Apapun yang terjadi, proses kehidupan tetap berjalan.
Sekali lagi, hidup tak sampai
disini. Karena pasti akan ada hari esok dan seterusnya yang akan tetap berjalan
walau kadang kita tak menginginkan banyak hal terjadi. Tentu qodrat dari manusia
itu sendiri selalu menginginkan yang terjadi dalam hidup adalah kebahagiaan
mewarnai. Tapi pada kenyataannya, semua itu berproses. Jadi mengejar sesuatu
yang menjadi tujuan bukan berarti terus berjalan dan tak berhenti sampai
dapatnya tujuan itu di depan mata. Sebab sejatinya kehidupan hakiki adalah
kehidupan setelah kita mati.-nanti. Lalu untuk apa terus mengejar dan tak
menikmati proses kehidupan ini ? Toh semua yang terjadi adalah kenyataan yang
mau tidak mau tetap saja terjadi selama kita tak merubah keadaan. Jadi, lupakan
sejenak tentang hari esok. Jika benar kebahagiaan adalah sesuatu yang
sungguh-sungguh kita cari, maka ia ada dan selalu medampingi.
Dalam hati sering bertanya “
Dimana kita bisa menemukan kebahagiaan ? Biasakah ia ada dalam genggaman dan
tak beranjak pergi walau berbagai prosess kehidupan tetap terjadi ? “
Jawabannya.
Berhentilah mencari. Bukankah analoginya, ketika kita mencari sesuatu, berarti
sesungguhnya apa yang ingin kita dapatkan itu belum kita temukan sehingga perlu
untuk terus dan terus mencari? Lalu sampai kapan? Rasanya akan sangat terbuang
sia-sia hidup ini jika digunakan hanya dengan mengejar-ngejar yang tak
ada ujungnya itu. Ingatlah, kehidupan adalah proses, dan bukan rutinitas tanpa
henti.
Ketika semua kesadaran mulai
menghinggapi, perlahan otak ini akan berputar pada masa lalu yang telah
terlewati. Sesungguhnya masa lalu tetaplah masa lalu, dan akan menjadi bagian
dari sejarah. Bagaimana jika kita nikmati saja sejarah itu ? Mengapa? Karena,
betapapun sejarah terjadi,ia adalah hikmah yang bermakna untuk mengukir masa
depan. Jika pun kita menemukan cacat dalam sejarah, kita akan berfikir untuk
tidak mengulangnya di masa mendatang. Maka itulah sebenar-benarnya
ketercapaian. Ada disaat kita mau menikmati. Masa lalu, masa kini, dan masa
yang akan datang berharap adalah rangkaian cerita indah yang menjadi bukti
perjuangan jejak khalifah-NYA ( kita ) di bumi yang fana, dan tak seorang pun
menetap dan abadi. Hayati, rasakan sejenak ketenangan dalam diri. Lupakan rutinitas
yang memaksa otak membagi waktu dalam. Dan nikmati segala ketercapaian yang
ada, maka mengawal kehidupan akan lebih mudah kita rasakan dan terasa ringan
walau berat di jalani. Disitu perlahan kebahagiaan terasa ada, semakin dekat.
Ia ada dalam kesederhanaan hati menapaki puzzle kehidupan. Menerima setiap
proses dan menjalaninya dengan antusias. Percayalah “ Itulah Bahagia Sejati “.
By: Desi Lestari
process n progress
BalasHapusThanks :)
BalasHapus